Minggu, Agustus 28, 2011

zero X first






Ify menghela napas berkali-kali, sebelum memutuskan memasuki sekolah yang gedenya entah berapa puluh kali lipat dari
rumahnya.Jangankan dari rumah kontrkannya itu, dari sekolah lamanya
aja, bisa dipastiin, seklah ini hampir 4 atau 5 kali lipat dari SMP
nya. fy menghela napas sekali lagi, sampai akhitnya dia melewati
gerbang sekolah, tiba-tiba...

"Tin...TIiiiiiinnnnnnnn" Seseorang membunyikan klakson mobilnya, Ify dengan cepat bersandar ditembok
gerbang. 3 buah mobil memasuki halaman sekolah, kayak difilm-film, si
pengendara mobil turun. Cowok. Masing-masing mobilnya satu. Ify
mendecakan lidah.

"Baru Sma aja udah bawa mobil sendiri.. mana bagus-bagus lagi mobilnya.." pikir Ify"Nah gue? sampe jaman kuda
dimakan batu juga ga bisa deh punya mobil' Ify melengos. Dia ga mau
berharap banyak. Kendaraan yang dia punya hanya sepeda butut. itu pun
udah dijual gara-gara nyokapnya sakit dan butuh perawatan.

Ify memeperhatikan 3 cowok itu lagi. Well, cakep-cakep. Dengan tipe yang
berbeda-beda. Yang satu kurus dan berkulit agak kecoklatan, yang satu
putih, style-nya harajuku, yang satu putih plus matanya sipit. Ify bisa
mastiin kalo mereka anak First. Tampang-tampang anak orang kaya. Ify
melengos. ga ada urusan sama orang-orang itu.

Ify melirik jam tangannya. 10 menit lagi baru bell. Mana Ify belum tau letak kelasnya
dimana lagi. Ify mengedarkan pandangannya kesekeliling. Matanya tertuju
ke seorang cewek yang lagi jalan sambil nunduk, keliatannya pemalu.
Tanpa sadar, dia berjalan kearah 3 oarng cewek dengan gaya pongah nan
sombong yang lagi ketawa-ketiwi gak jelas, dan...

*BRukkkkkkk* Cewek yang lagi nunduk itu nabrak 3 cwek yang ketawanya kayak mak
lampir. tepatnya dia nabrak yang ditengah. Yang rambutnya panjang dan
make bando...

"Heh! Elo kalo jalan liat-liat dong! Ga punya mata lo hah?" bentak cewek itu galak. Ify berjalan mendekati mereka.

"ma, maaf.." jawab cewek itu pelan sambil menunduk. Cewek sombong itu
mengibas-nbgibaskan jasnya dengan sapu tangan, kemudian menatap tajam
ke cewek yang lagi nunduk itu. Kemudian melirik kearah badge cewek itu.

"Elo.... anak Zero?" Tanya cewek sombong itu. "Iuwwww. Mimpi apa gue semalem,
baru masuk sekolah udah ditabrak sama orang miskin... Hiiii, pasti udah
mulai kotor deh seragam gue" Ucap cewek sombong itu dengan gaya jijik.
Ify mengeram pelan. 'apa-apaan tuh cewek? emang tuh manusia sampah apa?
sampe-sampe dia jijik begitu?' pikir Ify kesal.

"Heh! bisa ga sopan dikit? dia tuh manusia! bukan sampah!" bentak Ify jengkel. Pandangan cewek sombong itu kini beralih ke Ify.

"Siapa lo? mau sok jadi pahlawan kesiangan?" tanya cewek itu. Dia kemudian
melirik badge Ify. "ohhhh. anak Zero juga toh? ngebela sesama nih
ceritanya" ledek cewek itu kemudian tertawa. Dua cewek di sampingnya
ikut tertawa. Emang deh, betul-betul kayak mak lampir!

"kalo iya gue abak Zero kenapa? eh! Anak Zero tuh manusia juga tau!jangan sok
ngeremehin orang lain deh!" ucap Ify jengkel. Cewek yang lagi dia bela
itu hanya menatap Ify dengan tatapan cemas. Takut Ify diapa-apain. mana
sekarang udah banayk yang nontonin mereka lagi.....

"iya! Manusia! Tapi manusia murahan! Sekolaha aj gratis... Iyuuuw.
jangan-jangan lo tinggalnya dikolong jembatan lagi..." ejek cewek itu.

"heh! Orang miskin juga punya harga diri" ucap Ify ga terima. Kalo aja ini
bukan sekolahan, udah Ify gampar tuh cewek, trus dibungkus, dibawa
pulang disatein, trus dimakan sekampung! (Kanibal.....)

"Oh ya? berapa harga diri lo?" tanya cewek itu merendahkan. Owuooo. mAU
disatein betulan deh nih bocah. Baru aja Ify mau beraksi, seseorang
menengahi mereka.

"Udahlah, jangan berantem gitu. Kayak anak kecil aja" Ucap seseorang. Shilla dan Ify menengok kompak. Si cowok
harajuku yang tadi. Ify mendengus kesal. Baru masuk sekolah udah dapat
urusan sama orang-orang kaya. fiuuhhh.

"Gue gak akan berantem kalo dia bisa jaga mulut" jawab Ify jengkel.

"hah? elo tuh! Udah miskin belagu!" bales Shilla. Baru aja Ify mau ngomong ditahan agi sama cewek yang tadi dia tolongin.

"Udahlah.. kita balik kekelas aja yuk.." ajak cewek itu. Mau ga mau Ify mengangguk.

"kamu kok belain mereka sih Cak?" tanya Shilla jengkel.

"Aku gak belain mereka" jawab Cakka singkat kemudian berjalan kekelas.
Shilla menghentakan kaki kesal. Okey, permulaan yang memuakkan.'batin
Shilla
* * *
"Maaf ya gara-gara gue elo..." belum sempet cewek itu ngomong udah dipotong Ify.

"Udahlah... emang tuh orang mulutnya kayak comberan" potong Ify sambil tersenyum. cewek itu ikut tersenyum. Oh iya, kenalin, gue Ify. lo?" tanya Ify.
sambil mengulurkan tangan

"keke" jawab cewek itu menyambut uluran tangan Ify.

"eh, kita sebangku ya? gimana, yuk,yuk" tanpa menunggu jawaban temen barunya
itu, Ify menarik Keke masuk kekelas baru mereka. Dan langsung nentuin
tempat duduk mereka. "Disini aja gimana?" tanya Ify sambil duduk
disalah satu kursi dibagian tengah. Keke mengangguk, kemudian duduk
disebelah Ify.

tIba-tina dari rah pntu, masuk seorang anak cewek yanbg rambutnya pendek. Dari cara jalan aja... udah kayak anak cowok.
Dia memandang sekeliling, kemudian tersenyum menghampiri Keke dan Ify.

"Temen lo Ke?" bisik Ify ke Keke. Keke menggeleng. Cewek itu kemudian duduk
dikursi didepan Ify, setelah menaruh tasnya, dia berbalik.

"hei! Kalian yang tadi berantem sama anak first ya?" tanya cewek itu. Ify mengangguk, tapi Keke menggeleng.

"Aku ngga. Tapi gara-gara Ify belain aku..." jawab Keke. pandangan Agni beralih ke Ify.

"Yah..... gue datengnya telat doong. Padahal gue udah pengen nonjok orang" desah
Agni. Penuh penyesalaan. Keke dan Ify saling bertatapan. Ajaib banget
nih anak. Nonok orang "pengen" ck.

"Halooooooo. Selamat pagi!! Good morning!! Ohayou gozaimasuuuuu!!!" sapa seseorang. Cowok. Ify,
keke dan Agni saling bertatapan. Ga kenal tuh sama nih cowok. main
serobot aja. "Gue duduk disni yaaaa" ucap cowok itu langsung menaruh
tasnya dimeja. kemudian menghempaskan tubuhnya dikursi. dia kemudian
berbalik ke Agni.

"hei! Gue OZy, elo?" tanya Ozy ke Agni.

"Agni" jawab Agni

"Agni? kok kayak nama cewek? Elo...." Ozy melihat ke arah rok Agni. "Ya
ampuuunnnn. Gue pikir elo cowok. hehehe maaf ya, gue ga tau hehehe"
ceplos Ozy yang langsung dapat toyoran dari Agni.

"makanya jangan sotoy!" ucap Agni. Ozy cengengesan. kemudian berbalik ke Ify dan Keke.

"Nah! Ini baruuu cewek. Kenalin, gue OZy, kalian?" samber OZy cepet.

"Keke"

"Ify. eh, elo bawel amat deh. dikasih makan apa lo pas kecil? mana imut
banget agi" Ucap Ify kemudian menyubit pipi Ozy. OZy dengan cepat
mengelak.

"Gue? Nasi, ikan, daging kalo ada rezeki, sayur tapi gue ga suka, trus apa yang ada gue makan" jelas Ozy. Ify memutar bola
matanya.

"Jiahhh. Lo cowok tapi bawel kaya cewek" ucap Agni. OZy hanya cengengesan.

"Eh kok lo diam aja dari tadi?" tanya Ozy ke keke. Keke tersenyum.

"Gue kan ga bawel kayak elo...." jawab Keke.
* * *
Di kelas First.

"ihhh. sial banget deh, udah tadi tabrakan sama anak Zero, trus si Cakka pake ngebelain lagi!! Ck" Shilla mendecakan lidah kesal. ANge dan Zevana,
dua temen se-ganknya hanya mengangguk-angguk setuju.

"Itu sih salah elo... ngapain marah-marahin anak orang yang udah minta maarf.."
sambung seseorang. Shilla berbalik, menatap cewek yang ngomong itu
tajam.

"apa urusan lo Cha?" tanya Shilla tajam.

"emang gue ngomong sama elo?" bales Acha santai. Shilla berjalan mendekati Acha.

"Lo tuh kenapa sih selalu ga suka sama gue?" tanya Shilla jengkel. Acha hanya tersenyum tipis.

"Emang gue bilang kalo gue ga suka sama elo?" tanya Acha balik, masih santai.
Shilla mengeram kesal. Kemudian kembali ketempat duduknya.

Rio, Alvin dan Cakka memasuki kelas. Ga tau deh habis dari mana, padahal
tadi mereka udah jalan duluan... Cakka menatap Shilla kemudian
melengos. Sikap Shila yang terlalu manja, sombong dan seenaknya,
betul-betul bikin Cakka ga tahan. Makanya mutusin Shilla dulu. Lagian
cakka kan emang palyboy.
Sementara itu, Rio hanya diam sambil terus melihat ke arah luar jendela.

"kenapa Yo?" tanya Alvin sambil ikut melihat ke luar jendela. Ga ada yang aneh.
Hanya gedung kelas lain yang emang terpisah dari gedung kelas mereka.
kelas Zero. Dan didepan kelas itu ada pohon yang besar dan kokoh. ya,
hanya itu.

"Engga" jawab Rio kemudian duduk. Alvin duduk disamping Rio. Sedangkan Cakka duduk dibelakang mereka. Alvin, Rio dan
Cakka ga ada yang mulai ngomong. Akhirnya mereka hanya diem. Cakka
sibuk dengan BBnya. Dan Rio tenggelam dengan pikirannya. Alvin berdiri.

"Mau kemana?" tanay Rio.

"keluar bentar, jalan-jalan. mau ikut?" ajak Alvin. Rio menggeleng. "ya udah"
Alvin kemudian berjalan keluar kelas. Sebelum keluar, dia tersenyum
tipis ke Shilla. Shila bales tersenyum, tapi ga ngerti sama arti
senyuman Alvin.

Sementara itu, Rio masih inget kejadian yang dulu terjadi disini. Rio yang sejak kecil kesepian, menemukan apa yang
dia cari disini... kasih sayang, sahabat, orang yang bisa ngehibur dia,
dan bisa ada kalo dia butuh, bukan kayak ortunya yang hanya bisa ngasih
barang mewah, tanpa kasih sayang. Tapi adanya sekolah ini pula, yang
ngebuat dia ga bisa ketemu orang itu.....
* * *
"Ke kantin Ke?" tanya Ify ke keke yang masih sibuk nyatet bahan pelajaran yang dikasih PAk Dave. Keke mengangkat muka sebentar.

"DUluan aja bareng Agni" jawab Keke tanpa mengalihkan pandangannya dari buku didepannya. Ify berbalik ke Ozy dan Agni.

"Zy, Ag, ke kantin yuk, ga saraapan nihhh" Ajak Ify.

"Yuk. Zy, ayo" Ajak Agni. Ozy bergedik.

"Hiii ntar gue disangka bencong lagi jalannya sama cewe semua. mending gue bareng Gabriel dah!" Ucap OZy sambil ngacir ke Gabriel.

"Yeee salah sendiri! Ngpain juga duduknya bareng gue!" ucap Agni, kemudian
berbalik ke Ify. "Yuk Fy, laper" ajak Agni. Ify mengangguk.

pas jalan lewat samping lapangan basket, sebuah bola basket bergulir didepan kaki Ify dan Agni. Ify mengambil bola itu.

"Bolanya siapa nih?" tanya Ify ke Agni. Agni menunjuk ke arah seorang cowok yang
datang ngehampirin Ify dan Agni. Cowok yang make mobil mewah tadi pagi.

"Siniin bola gue" perintah cowok itu.

"Mintanya yantai aja kale! Nih" Ify mengembalikan bola itu ke cowok tadi. Rio.
Ify melirik badge cowok itu. First, cowo itu anak First. Ify mendengus
kemudian memutar bola matanya. Kenapa hari ini dipebuhin sama anak
First? Heuuu.

Sementara itu, Rio yang ngeliat ekspresi Ify barusan, ngebuat dia jadi inget sama seseorang. cewek. temen masa
kecilnya. Melengos smbil memutar bola mata. Kalo lagi kesel.

"Yuk Ag" Ajak Ify. Tapi tangannya dicekal sama Rio. Ify berbalik menatap
cowok itu kesal. "Apa lagi sih? Bola elo udah gue kembaliin kan?" Tanya
Ify jengkel.

"Siapa nama lo?" tanya Rio. Ify dan Agni saling berpandangan. Apa maksudnya nih?

"IFy" jawab Ify polos. Rio kemudian melepaskan tangannya yang masih mencengkal tangan Ify.

"Bukan..." ucap Rio pelasn. Ify hanya menatap Rio heran. Sementara itu, temen Rio, yang harajuku, Cakka. Menghampiri Rio.

"Yo, ngambil bolanya lama amat?" Tanya Cakka. Rio ga ngejawab. Pandangannya beralih ke Ify dan Agni. Cakka tersenyum tipis.

"Gue ga mau main lagi" Ucap Rio kemudian memberikan bola yang ada ditangannya ke Cakka.
* * *
"Siv, ke kantin gak?" tanya Acha ke Sivia. Sivia menggeleng.

"Gue mau ke perpus dulu. Katanya disana banyak buku bagus. Mau ikt?" tawar Sivia. Acha menggeleng.

"Gue nyusul aja ntar" jawab Acha. SIvia mengangguk. Sementara itu, Shilla menatap Acha sinis. Acha juga balas menatap Shilla sinis. Sejak dulu,
Acha emang ga suka sama Shila. Meskipun mereka sepupuan, sikap mereka
beda banget. Dan kejadian masa kecil mereka lah yang ngebuat Shilla
jadi sombong. Ngebuat Acha ga suka.
* * *
Sivia tersenyum tipis ngeliat buku-buku didepannya. Buku-buku yang bisa
dikatakan langka. Sebuah buku menarik perhatian Sivia. Sivia kemudian
mengulurkan tangannya. Mau ngambil buku itu. Tapi sayang, Sivia ga bisa
ngejangkau buku itu. Tiba-tiba ada tangan yang menggapai buku itu.

Cowok itu berbalik kemudian tersenyum ke Sivia. "Mau ambil yang ini kan?"
tanya cowok itu. Sivia mengangguk pelan. terpesona sama senyum cowok
itu. Mereka berdua terdiam. Menikmati suasana yang ada. Sampai Acha
datang.

"ehm, ehm" Acha berdehem. sivia dan cowok itu berbalik. :Gue ga ganggu kan?" tanya Acha menggoda. Sivia dan cowok itu
menggeleng serempak. "Bagus deh. takutnya gue jadi obat nyamuk atau
kacang garing ntar.. hehehe"

"Emm, gue balik dulu yah" pamit cowok itu.

"eh, iya..." jawab Sivia gugup. Acha menyenggol Sivia. "siapa Siv?" bisik
Acha ke Sivia. Sivia menggelng. "Ga kena" jawab Sivia. "Tanyain
namanya!! cepetaan..." suruh Acha. Mau nggak mau Sivia menyusul cowok
itu.

"Emm, hei, nama lo siapa?" tanya Sivia. Cowok itu berbaik.

"Gabriel" jawab cowok itu sambil tersenyum. "Kamu?" tanyanya balik.

"Sivia.." jawab Sivia sambvil tersenyum kikuk.

"Okey, Sivia, gue balik kekeas dulu ya" pamit Gabriel. Sivia mengangguk pelan.
Acha tersenyum kecil ngeliat sahabatnya yang kelihatan salting banget
itu.

"Cieee. Ada yang kenlan nihhhh" Goda Acha. Wajah Sivia langsung memerah.

"apaan sih" elak Sivia.

"Love at the first sight nih yeee" ledek Acha lagi.

"Acha.... kalo ini bukan perpus, udah gue gulingin lo" Bisik Sivia.

"Ga boleh pacaran diperpus looh" ledek Acha lagi. Sivia manyun. "Tapi...
dia anak kelas mana sih? lo ga nanya tadi..." Sivia menepuk jidatnya.
Dia emang ga nanya kelas cowok itu.

"Tadi... pas gue liat badgenya... kayaknya Zero deh" jawab Sivia lemah.

"Ya udah. Apa salahnya kao dia anak Zero? Selama lo suka..." goda Acha
lagi. Sivia manyun lagi. Tapi harus dia akui. Dia suka sama cowok itu.
* * *
"Cowok tadi tuh aneh ga sih?" Agni memulai pembicaran pas dia dan Ify udah
nyampe dikantin. Kantin khusus anak Zero. Penjualnya dikit aja.
makananya juga lumayan murah. Nah, kalo kantin anak-anak First... pas
Ify sama Agni lewat tadi... beuhhhh kayqak restoran bintang lima..

"yang mana?" tanya Ify cuek sambil mengaduk-aduk bakso didepannya agar cepet dingin. tau kayak gini, mending bawa bekal dari rumah. Biar ga ribet plus hemat.

"Yang tadi ngambil bola itu lohhh" terang Agni.

"Oh" jawab Ify pendek sambil terus meniup-niup kuah baksonya.

"Ngerasa ada yang aneh sama dia ga?" tanya Agni. IFy berpikir sebentar. Kemudian menggeleng. "Lo kenal sama dia sebelumnya?" cecar Agni. Ify menggeleng lagi.

"Baru pernah gue ngeliat orang-orang sekaya itu, ya disekolah ini" jawab Ify enteng. Toh, emang bener kan? Orang kaya mana mau temenan sama orang miskin..

"Hm... sama" timpal Agni.

* * *
Keke berjaan smbil ngebawa buku yang banyaknya sampai mau ngalangin wjahnya. Disuruh sama Pak Dave buat ngebawa ke ruang guru tadi. Soalnya dikelas tadi tinggal Keke doang sih...

"Duhhhh. Pak DAve gimna sih. Udah tau aku kecil begini. Disuruh nawa barang-barang berat kayak gini lagi. Susah liat nihhh" Dumel keke. Karna ga merhatin jalan...

*Brukkkk* Keke Jatuh, buku-buku yang dia bawa jatuh nimpa dia. Bagus, nabrak apaan lagi gue?kayaknya hari ini nabrak-nabrak mulu. mana udah jatuh ketimpa buku lagi' batin Keke sambil berusaha duduk.

"Ya ampuuuuun elo lagi?" pekik cewek yang Keke tabrak. Keke mengangkat muka. 'Jiahhh kenapa pula, harus nih cewek? Apesss' batin Keke. "Lo Hobi banget ya nabrak gue? Dasar cewek miskin! Punya mata gak dipake!" ucap SHilla jengkel.

"Ma, Maaf... gue ga sengaja.. lagian.." Keke ga berani ngelanjutin ucapannya.

"Lagian apa? lo mau bilang gue yang ga ngeliat jalan gitu?" tanya Shilla jengkel sambil merapikan rambutnya yang udah sangaaaaat rapi. Keke menunduk. Ga ada gunanya manjang-manjangin masalah sama cewek ini. Keke mulai membereskan buku-buku yang berserakan.

Shilla mendengus kesal. Kemudian berjalan melewati Keke. "Awas aja kao lo nabrak gue lagi" Ancam Shilla. Keke menghela napas. Emang dia pikir gue suka apa nabrak dia?' batin keke kesal.

"gue bantu ya" Ucap seseorang. Keke mengangkat muka. Seorang cowok yanga gak gondrong mengambil buku-buku yang berserakan. "Kok bawa bukunya banyak begini?" Tanya cowok itu.

"Disuruh guru" jawab Keke kemudian berdiri.

"Ya udah. MAu dibawa kemana? biar gue bantu" tawar cowok itu.

"Ga usah. Gue bisa sendiri kok" tolak Keke. Tapi cowok itu tersenyum.

"Gak papa kok. Kemana?" tanya Cowok itu. Keke tersenyum.

"ke ruang guru." jawab Keke.

* * *
"Thanks ya" ucap Keke pas keuar ruang guru.

"sama-sama. Nama lo siapa?" tanya cowok itu

"Keke. lo?" tanya Keke balik.

"Ray. ya udah, gue balik kekelas dulu. Bye Ke" Pamit RAy. Keke mengangguk sambil tersenyum.

"hei!" Agni menepuk pundak keke. Keke berbaik.

"eh, kamu Ag"

"Kok ga nyusul kekantin?" tanya Ify.

"Maaf ya, tadi disuruh bawa buku sih sama Pak Dave" jawab Keke. Ify dan Agni mengangguk.

Sementara itu, didepan kelas Ify, Rio lagi duduk di bawah pohon yang tadi pagi dia liat dari kelasnya. Ada banyak kenagan yang terjadi dibwah pohon ini. Rio ga akan lupa dan ga akan mau ngelupain itu semua.

"Tadi gue ngeliat cewek yang mirip lo Ya, tapi namanya Ify, bukan Aya.." ucap Rio pelan sambi menatap benda kecil ditangannya. kalung dengan mata rantai huruf "A" punya Aya. Cewek mungil itu.

"Ngapain disitu?" tegur Ify sambil menghampiri Rio yang lagi duduk dibangku dibawah pohon itu. Rio menatap Ify, kemudian menaruh kalung itu ke sakunya.

"Bukan urusan lo" jawab Rio ketus. Ify manyun.

"Gue pikir ga ada anak First yang mau deket-deket gedungnya anak Zero. Taunya ada.." ucap Ify. T^api yang didenger Rio justru beda. Mirip sama ucapan seseorang beberapa tahun lalu. 'Aku pikir ga ada orang kaya ang mau ke sini, taunya ada..' ucap cewek mungi-aya-itu riang. Rio dengan cepat berbalik ke Ify. Menatap Ify tajam.

"Aya..." Ucap Rio pelan. Ify mendengus kesal. Kemudian bangun.

"perasaan tadi lo udah nanya nama gue, dan udah gue jawab deh. nama gue tuh Ify, bukan Aya. Budek" Ucap Ify kesal kemudian meninggalkan Rio. Rio mengacak-acak rambutnya.

"Bego! Jelas-jelas dia bukan Aya.." 



.***
Gmn yh..kra2 part 2..
qt tunggu ajha Y

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa mampir coment ! :)

zero X first

| |






Ify menghela napas berkali-kali, sebelum memutuskan memasuki sekolah yang gedenya entah berapa puluh kali lipat dari
rumahnya.Jangankan dari rumah kontrkannya itu, dari sekolah lamanya
aja, bisa dipastiin, seklah ini hampir 4 atau 5 kali lipat dari SMP
nya. fy menghela napas sekali lagi, sampai akhitnya dia melewati
gerbang sekolah, tiba-tiba...

"Tin...TIiiiiiinnnnnnnn" Seseorang membunyikan klakson mobilnya, Ify dengan cepat bersandar ditembok
gerbang. 3 buah mobil memasuki halaman sekolah, kayak difilm-film, si
pengendara mobil turun. Cowok. Masing-masing mobilnya satu. Ify
mendecakan lidah.

"Baru Sma aja udah bawa mobil sendiri.. mana bagus-bagus lagi mobilnya.." pikir Ify"Nah gue? sampe jaman kuda
dimakan batu juga ga bisa deh punya mobil' Ify melengos. Dia ga mau
berharap banyak. Kendaraan yang dia punya hanya sepeda butut. itu pun
udah dijual gara-gara nyokapnya sakit dan butuh perawatan.

Ify memeperhatikan 3 cowok itu lagi. Well, cakep-cakep. Dengan tipe yang
berbeda-beda. Yang satu kurus dan berkulit agak kecoklatan, yang satu
putih, style-nya harajuku, yang satu putih plus matanya sipit. Ify bisa
mastiin kalo mereka anak First. Tampang-tampang anak orang kaya. Ify
melengos. ga ada urusan sama orang-orang itu.

Ify melirik jam tangannya. 10 menit lagi baru bell. Mana Ify belum tau letak kelasnya
dimana lagi. Ify mengedarkan pandangannya kesekeliling. Matanya tertuju
ke seorang cewek yang lagi jalan sambil nunduk, keliatannya pemalu.
Tanpa sadar, dia berjalan kearah 3 oarng cewek dengan gaya pongah nan
sombong yang lagi ketawa-ketiwi gak jelas, dan...

*BRukkkkkkk* Cewek yang lagi nunduk itu nabrak 3 cwek yang ketawanya kayak mak
lampir. tepatnya dia nabrak yang ditengah. Yang rambutnya panjang dan
make bando...

"Heh! Elo kalo jalan liat-liat dong! Ga punya mata lo hah?" bentak cewek itu galak. Ify berjalan mendekati mereka.

"ma, maaf.." jawab cewek itu pelan sambil menunduk. Cewek sombong itu
mengibas-nbgibaskan jasnya dengan sapu tangan, kemudian menatap tajam
ke cewek yang lagi nunduk itu. Kemudian melirik kearah badge cewek itu.

"Elo.... anak Zero?" Tanya cewek sombong itu. "Iuwwww. Mimpi apa gue semalem,
baru masuk sekolah udah ditabrak sama orang miskin... Hiiii, pasti udah
mulai kotor deh seragam gue" Ucap cewek sombong itu dengan gaya jijik.
Ify mengeram pelan. 'apa-apaan tuh cewek? emang tuh manusia sampah apa?
sampe-sampe dia jijik begitu?' pikir Ify kesal.

"Heh! bisa ga sopan dikit? dia tuh manusia! bukan sampah!" bentak Ify jengkel. Pandangan cewek sombong itu kini beralih ke Ify.

"Siapa lo? mau sok jadi pahlawan kesiangan?" tanya cewek itu. Dia kemudian
melirik badge Ify. "ohhhh. anak Zero juga toh? ngebela sesama nih
ceritanya" ledek cewek itu kemudian tertawa. Dua cewek di sampingnya
ikut tertawa. Emang deh, betul-betul kayak mak lampir!

"kalo iya gue abak Zero kenapa? eh! Anak Zero tuh manusia juga tau!jangan sok
ngeremehin orang lain deh!" ucap Ify jengkel. Cewek yang lagi dia bela
itu hanya menatap Ify dengan tatapan cemas. Takut Ify diapa-apain. mana
sekarang udah banayk yang nontonin mereka lagi.....

"iya! Manusia! Tapi manusia murahan! Sekolaha aj gratis... Iyuuuw.
jangan-jangan lo tinggalnya dikolong jembatan lagi..." ejek cewek itu.

"heh! Orang miskin juga punya harga diri" ucap Ify ga terima. Kalo aja ini
bukan sekolahan, udah Ify gampar tuh cewek, trus dibungkus, dibawa
pulang disatein, trus dimakan sekampung! (Kanibal.....)

"Oh ya? berapa harga diri lo?" tanya cewek itu merendahkan. Owuooo. mAU
disatein betulan deh nih bocah. Baru aja Ify mau beraksi, seseorang
menengahi mereka.

"Udahlah, jangan berantem gitu. Kayak anak kecil aja" Ucap seseorang. Shilla dan Ify menengok kompak. Si cowok
harajuku yang tadi. Ify mendengus kesal. Baru masuk sekolah udah dapat
urusan sama orang-orang kaya. fiuuhhh.

"Gue gak akan berantem kalo dia bisa jaga mulut" jawab Ify jengkel.

"hah? elo tuh! Udah miskin belagu!" bales Shilla. Baru aja Ify mau ngomong ditahan agi sama cewek yang tadi dia tolongin.

"Udahlah.. kita balik kekelas aja yuk.." ajak cewek itu. Mau ga mau Ify mengangguk.

"kamu kok belain mereka sih Cak?" tanya Shilla jengkel.

"Aku gak belain mereka" jawab Cakka singkat kemudian berjalan kekelas.
Shilla menghentakan kaki kesal. Okey, permulaan yang memuakkan.'batin
Shilla
* * *
"Maaf ya gara-gara gue elo..." belum sempet cewek itu ngomong udah dipotong Ify.

"Udahlah... emang tuh orang mulutnya kayak comberan" potong Ify sambil tersenyum. cewek itu ikut tersenyum. Oh iya, kenalin, gue Ify. lo?" tanya Ify.
sambil mengulurkan tangan

"keke" jawab cewek itu menyambut uluran tangan Ify.

"eh, kita sebangku ya? gimana, yuk,yuk" tanpa menunggu jawaban temen barunya
itu, Ify menarik Keke masuk kekelas baru mereka. Dan langsung nentuin
tempat duduk mereka. "Disini aja gimana?" tanya Ify sambil duduk
disalah satu kursi dibagian tengah. Keke mengangguk, kemudian duduk
disebelah Ify.

tIba-tina dari rah pntu, masuk seorang anak cewek yanbg rambutnya pendek. Dari cara jalan aja... udah kayak anak cowok.
Dia memandang sekeliling, kemudian tersenyum menghampiri Keke dan Ify.

"Temen lo Ke?" bisik Ify ke Keke. Keke menggeleng. Cewek itu kemudian duduk
dikursi didepan Ify, setelah menaruh tasnya, dia berbalik.

"hei! Kalian yang tadi berantem sama anak first ya?" tanya cewek itu. Ify mengangguk, tapi Keke menggeleng.

"Aku ngga. Tapi gara-gara Ify belain aku..." jawab Keke. pandangan Agni beralih ke Ify.

"Yah..... gue datengnya telat doong. Padahal gue udah pengen nonjok orang" desah
Agni. Penuh penyesalaan. Keke dan Ify saling bertatapan. Ajaib banget
nih anak. Nonok orang "pengen" ck.

"Halooooooo. Selamat pagi!! Good morning!! Ohayou gozaimasuuuuu!!!" sapa seseorang. Cowok. Ify,
keke dan Agni saling bertatapan. Ga kenal tuh sama nih cowok. main
serobot aja. "Gue duduk disni yaaaa" ucap cowok itu langsung menaruh
tasnya dimeja. kemudian menghempaskan tubuhnya dikursi. dia kemudian
berbalik ke Agni.

"hei! Gue OZy, elo?" tanya Ozy ke Agni.

"Agni" jawab Agni

"Agni? kok kayak nama cewek? Elo...." Ozy melihat ke arah rok Agni. "Ya
ampuuunnnn. Gue pikir elo cowok. hehehe maaf ya, gue ga tau hehehe"
ceplos Ozy yang langsung dapat toyoran dari Agni.

"makanya jangan sotoy!" ucap Agni. Ozy cengengesan. kemudian berbalik ke Ify dan Keke.

"Nah! Ini baruuu cewek. Kenalin, gue OZy, kalian?" samber OZy cepet.

"Keke"

"Ify. eh, elo bawel amat deh. dikasih makan apa lo pas kecil? mana imut
banget agi" Ucap Ify kemudian menyubit pipi Ozy. OZy dengan cepat
mengelak.

"Gue? Nasi, ikan, daging kalo ada rezeki, sayur tapi gue ga suka, trus apa yang ada gue makan" jelas Ozy. Ify memutar bola
matanya.

"Jiahhh. Lo cowok tapi bawel kaya cewek" ucap Agni. OZy hanya cengengesan.

"Eh kok lo diam aja dari tadi?" tanya Ozy ke keke. Keke tersenyum.

"Gue kan ga bawel kayak elo...." jawab Keke.
* * *
Di kelas First.

"ihhh. sial banget deh, udah tadi tabrakan sama anak Zero, trus si Cakka pake ngebelain lagi!! Ck" Shilla mendecakan lidah kesal. ANge dan Zevana,
dua temen se-ganknya hanya mengangguk-angguk setuju.

"Itu sih salah elo... ngapain marah-marahin anak orang yang udah minta maarf.."
sambung seseorang. Shilla berbalik, menatap cewek yang ngomong itu
tajam.

"apa urusan lo Cha?" tanya Shilla tajam.

"emang gue ngomong sama elo?" bales Acha santai. Shilla berjalan mendekati Acha.

"Lo tuh kenapa sih selalu ga suka sama gue?" tanya Shilla jengkel. Acha hanya tersenyum tipis.

"Emang gue bilang kalo gue ga suka sama elo?" tanya Acha balik, masih santai.
Shilla mengeram kesal. Kemudian kembali ketempat duduknya.

Rio, Alvin dan Cakka memasuki kelas. Ga tau deh habis dari mana, padahal
tadi mereka udah jalan duluan... Cakka menatap Shilla kemudian
melengos. Sikap Shila yang terlalu manja, sombong dan seenaknya,
betul-betul bikin Cakka ga tahan. Makanya mutusin Shilla dulu. Lagian
cakka kan emang palyboy.
Sementara itu, Rio hanya diam sambil terus melihat ke arah luar jendela.

"kenapa Yo?" tanya Alvin sambil ikut melihat ke luar jendela. Ga ada yang aneh.
Hanya gedung kelas lain yang emang terpisah dari gedung kelas mereka.
kelas Zero. Dan didepan kelas itu ada pohon yang besar dan kokoh. ya,
hanya itu.

"Engga" jawab Rio kemudian duduk. Alvin duduk disamping Rio. Sedangkan Cakka duduk dibelakang mereka. Alvin, Rio dan
Cakka ga ada yang mulai ngomong. Akhirnya mereka hanya diem. Cakka
sibuk dengan BBnya. Dan Rio tenggelam dengan pikirannya. Alvin berdiri.

"Mau kemana?" tanay Rio.

"keluar bentar, jalan-jalan. mau ikut?" ajak Alvin. Rio menggeleng. "ya udah"
Alvin kemudian berjalan keluar kelas. Sebelum keluar, dia tersenyum
tipis ke Shilla. Shila bales tersenyum, tapi ga ngerti sama arti
senyuman Alvin.

Sementara itu, Rio masih inget kejadian yang dulu terjadi disini. Rio yang sejak kecil kesepian, menemukan apa yang
dia cari disini... kasih sayang, sahabat, orang yang bisa ngehibur dia,
dan bisa ada kalo dia butuh, bukan kayak ortunya yang hanya bisa ngasih
barang mewah, tanpa kasih sayang. Tapi adanya sekolah ini pula, yang
ngebuat dia ga bisa ketemu orang itu.....
* * *
"Ke kantin Ke?" tanya Ify ke keke yang masih sibuk nyatet bahan pelajaran yang dikasih PAk Dave. Keke mengangkat muka sebentar.

"DUluan aja bareng Agni" jawab Keke tanpa mengalihkan pandangannya dari buku didepannya. Ify berbalik ke Ozy dan Agni.

"Zy, Ag, ke kantin yuk, ga saraapan nihhh" Ajak Ify.

"Yuk. Zy, ayo" Ajak Agni. Ozy bergedik.

"Hiii ntar gue disangka bencong lagi jalannya sama cewe semua. mending gue bareng Gabriel dah!" Ucap OZy sambil ngacir ke Gabriel.

"Yeee salah sendiri! Ngpain juga duduknya bareng gue!" ucap Agni, kemudian
berbalik ke Ify. "Yuk Fy, laper" ajak Agni. Ify mengangguk.

pas jalan lewat samping lapangan basket, sebuah bola basket bergulir didepan kaki Ify dan Agni. Ify mengambil bola itu.

"Bolanya siapa nih?" tanya Ify ke Agni. Agni menunjuk ke arah seorang cowok yang
datang ngehampirin Ify dan Agni. Cowok yang make mobil mewah tadi pagi.

"Siniin bola gue" perintah cowok itu.

"Mintanya yantai aja kale! Nih" Ify mengembalikan bola itu ke cowok tadi. Rio.
Ify melirik badge cowok itu. First, cowo itu anak First. Ify mendengus
kemudian memutar bola matanya. Kenapa hari ini dipebuhin sama anak
First? Heuuu.

Sementara itu, Rio yang ngeliat ekspresi Ify barusan, ngebuat dia jadi inget sama seseorang. cewek. temen masa
kecilnya. Melengos smbil memutar bola mata. Kalo lagi kesel.

"Yuk Ag" Ajak Ify. Tapi tangannya dicekal sama Rio. Ify berbalik menatap
cowok itu kesal. "Apa lagi sih? Bola elo udah gue kembaliin kan?" Tanya
Ify jengkel.

"Siapa nama lo?" tanya Rio. Ify dan Agni saling berpandangan. Apa maksudnya nih?

"IFy" jawab Ify polos. Rio kemudian melepaskan tangannya yang masih mencengkal tangan Ify.

"Bukan..." ucap Rio pelasn. Ify hanya menatap Rio heran. Sementara itu, temen Rio, yang harajuku, Cakka. Menghampiri Rio.

"Yo, ngambil bolanya lama amat?" Tanya Cakka. Rio ga ngejawab. Pandangannya beralih ke Ify dan Agni. Cakka tersenyum tipis.

"Gue ga mau main lagi" Ucap Rio kemudian memberikan bola yang ada ditangannya ke Cakka.
* * *
"Siv, ke kantin gak?" tanya Acha ke Sivia. Sivia menggeleng.

"Gue mau ke perpus dulu. Katanya disana banyak buku bagus. Mau ikt?" tawar Sivia. Acha menggeleng.

"Gue nyusul aja ntar" jawab Acha. SIvia mengangguk. Sementara itu, Shilla menatap Acha sinis. Acha juga balas menatap Shilla sinis. Sejak dulu,
Acha emang ga suka sama Shila. Meskipun mereka sepupuan, sikap mereka
beda banget. Dan kejadian masa kecil mereka lah yang ngebuat Shilla
jadi sombong. Ngebuat Acha ga suka.
* * *
Sivia tersenyum tipis ngeliat buku-buku didepannya. Buku-buku yang bisa
dikatakan langka. Sebuah buku menarik perhatian Sivia. Sivia kemudian
mengulurkan tangannya. Mau ngambil buku itu. Tapi sayang, Sivia ga bisa
ngejangkau buku itu. Tiba-tiba ada tangan yang menggapai buku itu.

Cowok itu berbalik kemudian tersenyum ke Sivia. "Mau ambil yang ini kan?"
tanya cowok itu. Sivia mengangguk pelan. terpesona sama senyum cowok
itu. Mereka berdua terdiam. Menikmati suasana yang ada. Sampai Acha
datang.

"ehm, ehm" Acha berdehem. sivia dan cowok itu berbalik. :Gue ga ganggu kan?" tanya Acha menggoda. Sivia dan cowok itu
menggeleng serempak. "Bagus deh. takutnya gue jadi obat nyamuk atau
kacang garing ntar.. hehehe"

"Emm, gue balik dulu yah" pamit cowok itu.

"eh, iya..." jawab Sivia gugup. Acha menyenggol Sivia. "siapa Siv?" bisik
Acha ke Sivia. Sivia menggelng. "Ga kena" jawab Sivia. "Tanyain
namanya!! cepetaan..." suruh Acha. Mau nggak mau Sivia menyusul cowok
itu.

"Emm, hei, nama lo siapa?" tanya Sivia. Cowok itu berbaik.

"Gabriel" jawab cowok itu sambil tersenyum. "Kamu?" tanyanya balik.

"Sivia.." jawab Sivia sambvil tersenyum kikuk.

"Okey, Sivia, gue balik kekeas dulu ya" pamit Gabriel. Sivia mengangguk pelan.
Acha tersenyum kecil ngeliat sahabatnya yang kelihatan salting banget
itu.

"Cieee. Ada yang kenlan nihhhh" Goda Acha. Wajah Sivia langsung memerah.

"apaan sih" elak Sivia.

"Love at the first sight nih yeee" ledek Acha lagi.

"Acha.... kalo ini bukan perpus, udah gue gulingin lo" Bisik Sivia.

"Ga boleh pacaran diperpus looh" ledek Acha lagi. Sivia manyun. "Tapi...
dia anak kelas mana sih? lo ga nanya tadi..." Sivia menepuk jidatnya.
Dia emang ga nanya kelas cowok itu.

"Tadi... pas gue liat badgenya... kayaknya Zero deh" jawab Sivia lemah.

"Ya udah. Apa salahnya kao dia anak Zero? Selama lo suka..." goda Acha
lagi. Sivia manyun lagi. Tapi harus dia akui. Dia suka sama cowok itu.
* * *
"Cowok tadi tuh aneh ga sih?" Agni memulai pembicaran pas dia dan Ify udah
nyampe dikantin. Kantin khusus anak Zero. Penjualnya dikit aja.
makananya juga lumayan murah. Nah, kalo kantin anak-anak First... pas
Ify sama Agni lewat tadi... beuhhhh kayqak restoran bintang lima..

"yang mana?" tanya Ify cuek sambil mengaduk-aduk bakso didepannya agar cepet dingin. tau kayak gini, mending bawa bekal dari rumah. Biar ga ribet plus hemat.

"Yang tadi ngambil bola itu lohhh" terang Agni.

"Oh" jawab Ify pendek sambil terus meniup-niup kuah baksonya.

"Ngerasa ada yang aneh sama dia ga?" tanya Agni. IFy berpikir sebentar. Kemudian menggeleng. "Lo kenal sama dia sebelumnya?" cecar Agni. Ify menggeleng lagi.

"Baru pernah gue ngeliat orang-orang sekaya itu, ya disekolah ini" jawab Ify enteng. Toh, emang bener kan? Orang kaya mana mau temenan sama orang miskin..

"Hm... sama" timpal Agni.

* * *
Keke berjaan smbil ngebawa buku yang banyaknya sampai mau ngalangin wjahnya. Disuruh sama Pak Dave buat ngebawa ke ruang guru tadi. Soalnya dikelas tadi tinggal Keke doang sih...

"Duhhhh. Pak DAve gimna sih. Udah tau aku kecil begini. Disuruh nawa barang-barang berat kayak gini lagi. Susah liat nihhh" Dumel keke. Karna ga merhatin jalan...

*Brukkkk* Keke Jatuh, buku-buku yang dia bawa jatuh nimpa dia. Bagus, nabrak apaan lagi gue?kayaknya hari ini nabrak-nabrak mulu. mana udah jatuh ketimpa buku lagi' batin Keke sambil berusaha duduk.

"Ya ampuuuuun elo lagi?" pekik cewek yang Keke tabrak. Keke mengangkat muka. 'Jiahhh kenapa pula, harus nih cewek? Apesss' batin Keke. "Lo Hobi banget ya nabrak gue? Dasar cewek miskin! Punya mata gak dipake!" ucap SHilla jengkel.

"Ma, Maaf... gue ga sengaja.. lagian.." Keke ga berani ngelanjutin ucapannya.

"Lagian apa? lo mau bilang gue yang ga ngeliat jalan gitu?" tanya Shilla jengkel sambil merapikan rambutnya yang udah sangaaaaat rapi. Keke menunduk. Ga ada gunanya manjang-manjangin masalah sama cewek ini. Keke mulai membereskan buku-buku yang berserakan.

Shilla mendengus kesal. Kemudian berjalan melewati Keke. "Awas aja kao lo nabrak gue lagi" Ancam Shilla. Keke menghela napas. Emang dia pikir gue suka apa nabrak dia?' batin keke kesal.

"gue bantu ya" Ucap seseorang. Keke mengangkat muka. Seorang cowok yanga gak gondrong mengambil buku-buku yang berserakan. "Kok bawa bukunya banyak begini?" Tanya cowok itu.

"Disuruh guru" jawab Keke kemudian berdiri.

"Ya udah. MAu dibawa kemana? biar gue bantu" tawar cowok itu.

"Ga usah. Gue bisa sendiri kok" tolak Keke. Tapi cowok itu tersenyum.

"Gak papa kok. Kemana?" tanya Cowok itu. Keke tersenyum.

"ke ruang guru." jawab Keke.

* * *
"Thanks ya" ucap Keke pas keuar ruang guru.

"sama-sama. Nama lo siapa?" tanya cowok itu

"Keke. lo?" tanya Keke balik.

"Ray. ya udah, gue balik kekelas dulu. Bye Ke" Pamit RAy. Keke mengangguk sambil tersenyum.

"hei!" Agni menepuk pundak keke. Keke berbaik.

"eh, kamu Ag"

"Kok ga nyusul kekantin?" tanya Ify.

"Maaf ya, tadi disuruh bawa buku sih sama Pak Dave" jawab Keke. Ify dan Agni mengangguk.

Sementara itu, didepan kelas Ify, Rio lagi duduk di bawah pohon yang tadi pagi dia liat dari kelasnya. Ada banyak kenagan yang terjadi dibwah pohon ini. Rio ga akan lupa dan ga akan mau ngelupain itu semua.

"Tadi gue ngeliat cewek yang mirip lo Ya, tapi namanya Ify, bukan Aya.." ucap Rio pelan sambi menatap benda kecil ditangannya. kalung dengan mata rantai huruf "A" punya Aya. Cewek mungil itu.

"Ngapain disitu?" tegur Ify sambil menghampiri Rio yang lagi duduk dibangku dibawah pohon itu. Rio menatap Ify, kemudian menaruh kalung itu ke sakunya.

"Bukan urusan lo" jawab Rio ketus. Ify manyun.

"Gue pikir ga ada anak First yang mau deket-deket gedungnya anak Zero. Taunya ada.." ucap Ify. T^api yang didenger Rio justru beda. Mirip sama ucapan seseorang beberapa tahun lalu. 'Aku pikir ga ada orang kaya ang mau ke sini, taunya ada..' ucap cewek mungi-aya-itu riang. Rio dengan cepat berbalik ke Ify. Menatap Ify tajam.

"Aya..." Ucap Rio pelan. Ify mendengus kesal. Kemudian bangun.

"perasaan tadi lo udah nanya nama gue, dan udah gue jawab deh. nama gue tuh Ify, bukan Aya. Budek" Ucap Ify kesal kemudian meninggalkan Rio. Rio mengacak-acak rambutnya.

"Bego! Jelas-jelas dia bukan Aya.." 



.***
Gmn yh..kra2 part 2..
qt tunggu ajha Y

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa mampir coment ! :)

.

 

Fika Stefani Auliya. Design By: SkinCorner