Kamis, Agustus 25, 2011

SEMUA AKU LAKUKAN DEMI SAHABATKU


SEMUA AKU LAKUKAN DEMI SAHABATKU














Cinta..cinta memang sebuah misteri..
Tak jarang cinta justru tumbuh di situasi dan hati yang salah...
Posisilah yang akan menyalahkannya..
***********

"aneh deh Via sekarang" gumam Ify gadis manis berbehel ini.
"aneh ??aneh kenapa ??" tanya Alvin yang tak ain adalah kekasih Ify.
"enggak ,,cuma sehabis kepulanganku dari Hongkong kok kayanya Via ngejauh aja" tutur Ify.
"mungkin cuma perasaan kamu aja kali" ucap Alvin.
"iya mungkin". ucap Ify.
'maafkan aku Fy' batin Alvin.

*************

'seharusnya rasa ini tak pernah ada ,, aku memang bukan sahabat yang baik untukmu' batin seorang cewek yang sedang memperhatikan sepasang kekasih di balik tempat persembunyiannya.

Yapz dia adalah Sivia.Gadis cantik berlesung pipit ini kehidupannya bisa dibilang nyaris sempurna. Dia adalah sahabat terbaik Ify.Dan dia juga yang sedang menjadi topik pembicaraan antara Ify dan Alvin.

**************

"hai Fy" sapa Sivia pada Ify. Mereka telah janjian untuk bertemu di salah satu mall di Jakarta.

"hmmmm,kamu tuh ya Vi dari dulu gak pernah berubah.Pasti aku duluan yang nunggu kamu nyampe lumutan tau gak..!" manyun Ify.

"jiahhh Ify ngambek nieh , maap maap.Biasa tau sendiri kan kalo Jakarta tuh sering banget macet " tutur Sivia.

"iya deh" ucap Ify disertai dengan senyumnya.

"yaudah yuk ,katanya mo cari buku entar keburu sore lagi "ingat Sivia.

"yuk" ucap Ify.


"hai ..!!" sapa Alvin yang tiba-tiba datang.

"hai sayang... " ucap Ify agak manja.

''hai Vin.." ucap Sivia agak kikuk.

"hehe..sorry Vi aku ngajak Alvin ,, gakpapakan ??" tanya Ify.
"iyalah gakpapa kan dia juga pacar kamu dan ini juga kan kita cuma mau cari buku" jawab Sivia sambil memberikan senyuman khasnya.

'maafkan aku Vi' batin Alvin yang melihat senyum Sivia.

'jujur aku gak sanggup , Tuhan tolong aku' batin Sivia.

"yaudah yuk.." ajak Ify yang membuat Alvin dan Sivia sadar.Ia pun langsung mengapit lengan Alvin.Sivia yang melihat hanya tersenyum pahit.

********^^^*********

"ehmm Fy aku kesana dulu ya ,hehe " kata Sivia sambil memamerkan senyumnya .

"iya iya  " kata Ify mengiyakan.

Sivia pun langsung pergi ke tempat bagian novel 'Percy Jacksonof the Labyrint' berada. Sivia memang sedang suka dengan novel tersebut.

"aha ,, itu dia novelnya " girang Sivia dan memegang novel tersebut alih-alih ingin mengambil novel tersebut. Namun saat dia mengambil novel tersebut ternyata ada seseorang yang ingin mengambilnya. Alhasil tangan mereka berdua pun bersentuhan.

Sivia pun menoleh ke orang tersebut.Dan orang tersebut pun juga sedang
memandangnya.Untuk beberapa saat mata Sivia dan orang tersebut saling memandang.Sebuah tatapan yang mempunyai arti.

'maafkan aku ' batin mereka bebarengan.

"hai Vi dan hai sayang " ucap Ify yang mebuat Sivia dan orang tersebut sadar akan lamunannya ,, mereka pun langsung melepaskan tangannya.

"hai fy " ucap Sivia dan orang itu bebarengan yang ternyata adalah Alvin.

"udah dapet novelnya ?" tanya Ify.

"udah kok" ucap Sivia sambil mengambil novel tersebut dan  memerkannya pada Ify.

"dan kamu Vin kok juga bisa ada disini ?" tanya Ify.

"oh ini tadi aku liat ada novel keren jadi ya aku pengen tau aja" jawab Alvin lalu merangkul Ify.

Sivia hanya bisa menunduk melihat adegan tersebut.

"kamu gakpapa Vi ?" tanya Ify sedikit khawatir.

"gakpapa kok" ucap Sivia sambil tersenyum dan menunjukan lesung pipitnya.

"yaudah yuk pulang ,, udah sore " lanjut Sivia.

"yuk" jawab Ify dan Alvin.

******************************

"ehmm Vi kamu tadi berangkat naik apa ?" tanya Ify pada Sivia saat berada di parkiran.

"naik taksi" jawab Sivia.

"ya udah gimana kalau kamu pulangnya bareng aku sama Alvin aja '' tawar Ify.

"Iya Vi mending kamu baren kita aja ,, rumah kamu dan Ify kan searah." Alvin angkat bicara.

"gak usah Fy Vin ,, entar aku ngrepotin trus entar aku malah jadi obat nyamuk buat kalian ..kan kalian baru ketemu seminggu..hehe" tolak Sivia halus.

"kamu ini Vi ada ada aja" ucap Ify.

"hehe"cengir Sivia.

"jadi bener nih kamu gak mau bareng kita ?" tawar ulang Alvin.

"iya" jawab Sivia.

"ya udah lah ,, kita pulang dlu ya Vi .." ucap Ify sambil menggandeng Alvin.Sivia hanya mengangguk.

*************

'tin..tin..'
suara klakson mobil yang sangat Sivia kenal.Sivia pun lantas masuk kedalam mobil tersebut.
"kamu gak papakan Vi ?" tanya Iel hati-hati pada Sivia.Ia adalah kaka Sivia dan dia jugalah yang telah mengetahui hampir semua tentang Sivia.
"aku gak papa kok kak , toh ini juga aku yang salah ,aku emang gak becus jadi sahabat yang baik buat Ify aku udah hianatin dia kak dan secepatnya aku mau sandiwara ini berakhir karna aku takut Ify nanti sakit hati" tutur Sivia panjang lebar sambil mengeluarkan kristal kristal bening dari matanya.
"udah gak usah bahas itu dulu aku tau kok posisi kamu , jujur posisi kamu emang salah tapi yah apa mo di bilang semua itu di dasari satu kata yaitu cinta" nasehat Gabriel pada adiknya.Dan pastinya masih dengan posisi konsentrasi menyetir.
"etdah ,, ni anak malah tidur" gumam Gabriel setelah mendapati adiknya sedang tidur.
Gabriel adalah orang yang mengetahui bahwa sebenarnya Sivia dan Alvin bekstreat.Benih-benih cinta itu mulai tumbuh saat Ify sedang berada di Honkong.
>>>>>>>>>>>FLASHBACK ON<<<<<<<<<<<
  "udahlah Vin biarin aja Ify pergi lagian kan beasiswa itu cuma ada satu tahun sekali dan beasiswa itu juga pas banget sama jurusan yang diambil sama Ify" nasehat Sivia pada Alvin saat ada di cafe  sepulang dari mengantarkan Ify ke bandara.
Hari itu adalah hari keberangkatan Ify ke Hongkong.Dia pergi ke Hongkong untuk melanjutkan kuliah disana.Kebetulan dia mendapatkan beasiswa.Dan kesempatan emas ini tidak di sia-siakan olehnya.
"tapi satu tahun Vi ?satu bulan aja aku udah gak kuat apa lagi satu tahun" erang Alvin.
Alvin adalah orang yang sebenarnya berat hati melepas Ify untuk pergi ke Hongkong , namun apalah daya demi impian sang kekasih ia pun memperbolehkan Ify untuk mengambil beasiswa tersebut.
"udahlah semangat pasti dia masih bisa ngejaga hati dia buat kamu , percaya deh" tutur Sivia menyemangati Alvin.
"ehmm iya deh , aku harus percaya kalo dia disana bakalan baik-baik aja" ucap Alvin lebih yakin.
"nah gitu dong ,, itu baru yang namanya Alvin Jonathan hehe" ucap Sivia disertai cengirannya.
  Sudah dua bulan ini Alvin dan Sivia semakin dekat.Hubungan Alvin dan Ify pun tetap membaik walaupun mereka menjalaninya hanya lewat email.Namun tanpa disadari oleh Alvin dan Sivia ternyata benih-benih cinta itu mulai tumbuh di hati mereka masing-masing.Dan hanya waktu yang dapat mengutarakan itu semua.
*****
"Vi aku mau jujur sama kamu" ucap Alvin pada Sivia saat mereka sedang berada di taman.
  "yaelah Vin serius amat ngomongnya " ucap Sivia sedikit bercanda.
"sebenernya aku mulai ngerasa kalau aku suka dan cinta sama kamu" ucap Alvin matab.
Sivia pun menghentikan akttivitasnya sejenak.Dia masih mencerna kata yang dilontarkan oleh Alvin barusan.
"Alvin ngluntur kali kamu Vin , ngomong geje begitu" ucap Sivia masih bercanda.
"enggak Vi aku serius, aku juga gak tau rasa ini dimuali sejak kapan ,tapi yang pasti aku nyaman ada di samping kamu" tutur Alvin jujur.
"jujur Vin aku juga merasa hal yang sama dengan kamu, ta..tapi aku gak mau hianatin persahabatan aku dengan Ify dan aku gak mau liat Ify sakit hati" ucap Sivia yang matanya sudah mulai berkaca kaca.
  "Vi aku mau kita bekstreat aja " ucap Alvin dengan ide gila nya tersebut.
"maaf Vin aku gak mau , aku takut Ify tau dan dia bakal sakit hati" ucap Sivia disertai aliran bening dari matanya.
  "Ify gak akan tau dia juga mungkin masih sepuluh bulan buat datang lagi ke Indonesia." ucap Alvin sambil menggenggam tangan Sivia.
  "aku takut Vin "ucap Sivia.
"kamu gak perlu takut Vi percaya dengan hati kamu "ucap Alvin meyakinkan.Sivia pun mengangguk
______
Cinta memang dapat membuat segalanya menjadi buta.Apapun yang didasari dengan satu kata cinta akan memposisikan dirinya benar yang seharusnya salah.Cinta memang tidak dapat di cegah saat dia datang.Cinta itu memang buta.
______
  Mulai saat itu mereka pun menjalani masa masa bekstreat.Hanya Gabriel kaka Sivialah yang mengetahui hubungan mereka.Pada awalnya Gabriel memang marah dan kecewa.Namun lambat laun Gabriel pun menyetujuinya walaupun rasa kecewa itu tetap ada.
Hubungan Alvin dan Sivia sampai sekarang tetap asih baik baik saja.Dan hubungan Alvin dan Ify juga masih baik baik saja.Sampai akhirnya Ify datang kemabali ke Indonesia.
 
>>>>>>>>>>>>>FLASHBACK OFF<<<<<<<<<<<<<<<
  'drtt...drrtt..' Alvin terlonjak saat mendapati hp ny berbunyi yang menandakan satu pesan masuk.Ia pun langsung membuka isi pesan tersebut.
from:Sivia
Aku tunggu kamu di taman biasa
Dengan segera Alvin mengambil kunci mobil yang berada di tempat tidurnya.Ia langsung menuju ke garasai tempat mobilnya berada.Ia segera menuju taman di mana saat ia dan Sivia mulai menjalin hubungan.
  ************************
  "hai Vi sorry lama " ucap Alvin dan langsung duduk di sebelah Sivia.
Sivia hanya menoleh sebentar lalu pandangannya kembali lurus kedepan.
  "aku mau akhirin hubungan kita  Vin aku gak mau hianatin Ify lebih lagi" ucap Sivia to the point.
"aku tau cinta mu bukan untuk aku dan kamu mencintai ku hanya sesaat" lanjut Sivia. Alvin yang masih tertunduk.Alvin tau dia memang salah andai saja dia mempunyai mesin waktu.Dia akan lebih bisa menjaga hatinya dan leboh bisa memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya.
"maafkan aku Vi , aku tau aku..." ucapan Alvin terputus karena ada  seseorang yang bertepuk tangan .
'prok..prok..prok..'
"sudah selesai dramanya ?" tanya seseorang tersebut pada Alvin dan Sivia yang masih tertegun dan kaget yang ternyata orang tersebut adalah Ify.
"Vi aku kira kamu itu sahabat terbaik aku ternyata kamu itu srigala berbulu domba 'PENGHIANAT' ,aku gak nyangka Vi" ucap Ify sinis.
"Fy aku bisa jelasin semuanya ,, aku dan..."ucapan Sivia terputus.
"gak ada yang perlu kamu jelasin semuanya udah jelas.."ucap Ify dengan menahan air mata yang siap keluar.
"Fy dengerin penjelasan Sivia dulu , aku dan Sivia biasa jelasin semuanya kalau aku.."ucapan Alvin terputus karena tiba tiba saja tubuhn Ify ambruk.
'Brukkk'
"Ify...!!"pekik Sivia dan Alvin.
*******************  
"bagaimana dok dengan kondisi pacar  saya ?" tanya Alvin pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan Ify di periksa.
"gawat..kenapa bisa sampai terlambat di periksa ?" tanya dokter tersebut yang membuat Sivia dan Alvin bingung.
"maksud dokter ? " tanya Sivia pada dokter tersebut.
"saudari Ify terkena penyakit gagal ginjal yang cukup parah dan harus secepatnya mendapatkan pendonor yang cocok.
  "apa ??" tanya Sivia dan Alvin yang tak percaya.
"Ify ..."lirih Alvin ia pun langsung terduduk lemas di bangku yang ada tepat pada belakangnya.
***********************
  'mungkin ini lebih baik'batin sorang cewek di depan meja dokter.
"apa nona siap ?" tanya dokter tersebut.
"ya saya sangat siap"ucap cewek tersebut dengan mantab.
"baiklah , besok oprasinya dilaksankan dan saya harap anda sekarang berpuasa dan menuju ruang inap" ucap dokter tersebut.
"baik dok" jawab cewek tersebut.
*********************************
  "bagaimana dok dengan oprasinya pacar saya ?" tanya Alvin pada dokter yang mengoprasi donor ginjal pada Ify.
"oprasinya berjalan dengan lancar dan pacar anda sekarang sudah bisa di bawa keruang rawat inap " jawab dokter tersebut.
"tanhks God , tetapi dok bagaimana dengan pendonor ? dan apakah saya boleh tau siapa pendonor tersebut ?" tanya Alvin.Dia memang tidak mengetahui siapa pendonor yang telah menyelamatkan nyawa Ify.
  "sebaliknya pendonor sekarang dalam keadaan kritis tetapi maaf saya tidak dapat memberitahu anda siapa pendonor itu karena beliau yang meminta pada saya untuk merahasiakannya." jawab dokter tersebut.
"kalau begitu tolong sampaikan padanya beribu ribu  terimakasiah" tutur Alvin.
"baiklah saya tinggal dulu" ucap dokter itu.
"iya dok" ucap Alvin.
**********************
"Vi kamu harus bertahan Vi demi kaka dan demi yang lain Vi,kaka mohon" kata Iel sambil menggenggam erat tangan Sivia yang terbaring lemah di ranjang ICU dengan berbagai alat medis menempel ditubuh Sivia.
"ka..ka.."ucap Sivia terbata bata dengan nafas yang tersenggal senggal.
"kamu udah sadar Vi ?kaka panggilin dokter dulu ya Vi" ucap Iel sambil menghapus air matanya sambil berdiri dan siap pergi untuk memanggil dokter. Namun dengan cepat Sivia meraih tangan Gabriel. "jangan ka.."ucap Sivia lirih.Gabriel pun langsung duduk di sampin ranjang Sivia.
"ka.to..lo.ng..shh..ca..ri..shh..su..rat..shh..yang..a..shh..da..di..ka..shh..mar Via..shh..dan..shh..be..ri...kan..shh..su..rat..itu..shh..pa..da..Al..shh..vin..dan ..Ify...sla..mat..shh..tinggal..shh..kak"ucap Sivia untuk terakhir kalinya.Ia pun menutup mata nya untuk slama lamanya hanya tinggal kenangan yang tersisa.
Dengan posisi Gabriel masih menggenggam erat tangan Sivia dan dua sungai kecil pun sudah tercipta di pipi Gabriel.Suara tangis yang beradu dengan alat medis yang menandakan sudah tidak adanya detak jantung yang tercipta pun semakin menjadi.
"slamat tinggal Via , semoga dirimu kan baik baik saja di sana , kamu adalah gadis yang palin baik"ucap Gabriel sambil menatap tubuh Sivia yang sudah tak bernyawa lagi
**********************
Ify mendesah pelan saat bertemu dengan Gabriel.Ia masih tidak terima dengan penghianatan yang di lakukan Sivia.Alvin juga berada di sana.Memang setelah penghianatan itu terbongkar hubungan Alvin dan Ify merenggang. Gabriel sengaja mempertemukan mereka karna dia teringat pesan Sivia lebih tepatnya pesan terakhir Sivia.Memang berita kematian Sivia belum di dengar oleh Ify dan Alvin.Gabriel sengaja merahasiakan ini semua.
"aku hanya ingin memberikan ini" ucap Gabriel sambil menyodorkan dua pucuk surat pada Ify dan Alvin.
Ify mengerutkan keningnya.Dan membuka isi surat tersebut.
To: Ify _my best friend
Ify aku minta maaf.Mungkin hanya itu yang dapat aku katakan.Aku tau aku memang egois , aku tau aku memang penghianat dan aku tau aku memang gak pantes buat jadi temen kamu.Fy aku cuma mau bilang kalau cinta Alvin hanya untukmu.Dan rasa yang pernah di katakan Alvin dulu kepada ku hanyalah rasa yang sesaat.Aku tau dia sangat khilaf pernah menghianati gadis sepertimu.Ify mungkin dengan aku menjadi pendonor ginjal untukmu aku bisa mengutarakan rasa bersalah ku dan permintaan maaf ku.Karna aku tau aku tidak dapat mengatakan hal itu langsung kepadamu,karna setelah kamu membaca surat ini aku yakin aku sudah tidak ada di dunia yang sama denganmu.Sekali lagi aku minta maaf Fy , aku juga mau ngucapin terima kasih karna selama ini kamu mau menjadi temanku.
                                                                                                   Sivia.
'tes..tes..tes..'air mata Ify pun berjatuhan saat ia membaca setiap kata yang di tulis oleh temannya pada surat itu.
  "Si.via.." hanya itu yang dapat Ify lontarkan di tengah tangisannya.
  Hal yang sama pun juga dilakukan Alvin.Ia mebuka surat dan membaca isinya.
To: Alvin__
Vin terimakasih untuk waktu yang kamu beri buat aku.Mungkin aku adalah manusia terbodoh karna telah menerima tawaran mu waktu itu.Seharusnya aku tau jika aku melakukan itu akan ada hati yang terluka.Maafkan aku Vin.Vin aku punya satu permintaan untukmu.Tolong jaga Ify baik baik.Aku sangat tau dia gadis yang sangat baik.Dan tolong jangan sakitin dia untuk kedua kalinya.Aku tau kamu dan Ify masih saling mencintai.Jagalah cinta itu supaya tetap abadi.Jadikanlah masa lalu sebagai pembelajaran buka lembaran baruu yang lebih baik bersama Ify.Dan maaf karna aku sudah tidak bisa bersama denganmu dan Ify.Setelah membaca surat ini aku sudah berada di dunia yang berbeda denganmu.
                                                                                                    Sivia
  "Si..via" yah seperti Ify , hanya kata itulah yang dapat di lontarkan oleh Alvin.Sejenak ia pun menoleh ke depan untuk melihat keadaan Ify saat ini.Sekarang ia melihat Ify tengah menangis dengan wajah yang ditutup oleh kedua tangannya.
  Gabriel yang sedari tadi hanya diam dan sambil menangis tanpa suara.Hanya sungai kecil dipipinya lah yang tercipta.Ia masih tak rela dengan kepergian Sivia.Karna selama ini dialah yang menjaga Sivia.
  "ja..jadi.Via  adalah orang yang telah mendonorkan ginjalnya untuk aku ?" tanya Ify yang sebenarnya bergumam namun masih bisa terdengar oleh Gabriel.
  ''Ya dialah orang yang telah mendonorkan ginjalnya untukmu , dia melakukan ini untuk mengutarakan minta maafnya terhadapmu.Dia sangat menyayangimu dia sudah menganggapmu sebagai saudara sendiri maka nyawa pun akan ia taruhkan demimu." tutur Gabriel yang mulai angkat bicara.
*************************************
  "maafkan aku Vi" ucap Ify yang saat ini tengah berada di makam Sivia.
  "aku juga minta maaf Vi , seharusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu." ucap Alvin penuh penyesalan.
Saat pertemuan Alvin,Ify dan Gabriel di cafe, Alvin dan Ify pun bersatu kembali.Alvin pun bertekad memenuhi permintaan Sivia untuk yang terakhir kalinya.Ia berjanji akan menjaga Ify dan tak akan menyakitinya untuk kedua kalinya.Walaupun sebenarnya rasa Alvin untuk  Sivia masih ada walau hanya sangat sedikit.Namun rasa itu ia simpan baik baik jauh di dasar lubuk hatinya dan biarlah hanya ia yang tau akan rasa itu di simpan.
  "terima kasih Vi" ucap Alvin dan Ify bebarengan sambil saling menggenggam erat tangan satu sama lain.
Sivia yang tiba tiba saja hadir di antara Alvin dan Ify hanya tersenyum melihat sahabat dan orang yang dicintainya bersatu kembali.Lambat laun cahaya yang menyinari Sivia pun pudar begitu pun tubuh Sivia yang sudah transparan mulai menghilang.
Alvin dan Ify hanya bisa tersenyum.

**************************THE END*****************************

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa mampir coment ! :)

SEMUA AKU LAKUKAN DEMI SAHABATKU

| |


SEMUA AKU LAKUKAN DEMI SAHABATKU














Cinta..cinta memang sebuah misteri..
Tak jarang cinta justru tumbuh di situasi dan hati yang salah...
Posisilah yang akan menyalahkannya..
***********

"aneh deh Via sekarang" gumam Ify gadis manis berbehel ini.
"aneh ??aneh kenapa ??" tanya Alvin yang tak ain adalah kekasih Ify.
"enggak ,,cuma sehabis kepulanganku dari Hongkong kok kayanya Via ngejauh aja" tutur Ify.
"mungkin cuma perasaan kamu aja kali" ucap Alvin.
"iya mungkin". ucap Ify.
'maafkan aku Fy' batin Alvin.

*************

'seharusnya rasa ini tak pernah ada ,, aku memang bukan sahabat yang baik untukmu' batin seorang cewek yang sedang memperhatikan sepasang kekasih di balik tempat persembunyiannya.

Yapz dia adalah Sivia.Gadis cantik berlesung pipit ini kehidupannya bisa dibilang nyaris sempurna. Dia adalah sahabat terbaik Ify.Dan dia juga yang sedang menjadi topik pembicaraan antara Ify dan Alvin.

**************

"hai Fy" sapa Sivia pada Ify. Mereka telah janjian untuk bertemu di salah satu mall di Jakarta.

"hmmmm,kamu tuh ya Vi dari dulu gak pernah berubah.Pasti aku duluan yang nunggu kamu nyampe lumutan tau gak..!" manyun Ify.

"jiahhh Ify ngambek nieh , maap maap.Biasa tau sendiri kan kalo Jakarta tuh sering banget macet " tutur Sivia.

"iya deh" ucap Ify disertai dengan senyumnya.

"yaudah yuk ,katanya mo cari buku entar keburu sore lagi "ingat Sivia.

"yuk" ucap Ify.


"hai ..!!" sapa Alvin yang tiba-tiba datang.

"hai sayang... " ucap Ify agak manja.

''hai Vin.." ucap Sivia agak kikuk.

"hehe..sorry Vi aku ngajak Alvin ,, gakpapakan ??" tanya Ify.
"iyalah gakpapa kan dia juga pacar kamu dan ini juga kan kita cuma mau cari buku" jawab Sivia sambil memberikan senyuman khasnya.

'maafkan aku Vi' batin Alvin yang melihat senyum Sivia.

'jujur aku gak sanggup , Tuhan tolong aku' batin Sivia.

"yaudah yuk.." ajak Ify yang membuat Alvin dan Sivia sadar.Ia pun langsung mengapit lengan Alvin.Sivia yang melihat hanya tersenyum pahit.

********^^^*********

"ehmm Fy aku kesana dulu ya ,hehe " kata Sivia sambil memamerkan senyumnya .

"iya iya  " kata Ify mengiyakan.

Sivia pun langsung pergi ke tempat bagian novel 'Percy Jacksonof the Labyrint' berada. Sivia memang sedang suka dengan novel tersebut.

"aha ,, itu dia novelnya " girang Sivia dan memegang novel tersebut alih-alih ingin mengambil novel tersebut. Namun saat dia mengambil novel tersebut ternyata ada seseorang yang ingin mengambilnya. Alhasil tangan mereka berdua pun bersentuhan.

Sivia pun menoleh ke orang tersebut.Dan orang tersebut pun juga sedang
memandangnya.Untuk beberapa saat mata Sivia dan orang tersebut saling memandang.Sebuah tatapan yang mempunyai arti.

'maafkan aku ' batin mereka bebarengan.

"hai Vi dan hai sayang " ucap Ify yang mebuat Sivia dan orang tersebut sadar akan lamunannya ,, mereka pun langsung melepaskan tangannya.

"hai fy " ucap Sivia dan orang itu bebarengan yang ternyata adalah Alvin.

"udah dapet novelnya ?" tanya Ify.

"udah kok" ucap Sivia sambil mengambil novel tersebut dan  memerkannya pada Ify.

"dan kamu Vin kok juga bisa ada disini ?" tanya Ify.

"oh ini tadi aku liat ada novel keren jadi ya aku pengen tau aja" jawab Alvin lalu merangkul Ify.

Sivia hanya bisa menunduk melihat adegan tersebut.

"kamu gakpapa Vi ?" tanya Ify sedikit khawatir.

"gakpapa kok" ucap Sivia sambil tersenyum dan menunjukan lesung pipitnya.

"yaudah yuk pulang ,, udah sore " lanjut Sivia.

"yuk" jawab Ify dan Alvin.

******************************

"ehmm Vi kamu tadi berangkat naik apa ?" tanya Ify pada Sivia saat berada di parkiran.

"naik taksi" jawab Sivia.

"ya udah gimana kalau kamu pulangnya bareng aku sama Alvin aja '' tawar Ify.

"Iya Vi mending kamu baren kita aja ,, rumah kamu dan Ify kan searah." Alvin angkat bicara.

"gak usah Fy Vin ,, entar aku ngrepotin trus entar aku malah jadi obat nyamuk buat kalian ..kan kalian baru ketemu seminggu..hehe" tolak Sivia halus.

"kamu ini Vi ada ada aja" ucap Ify.

"hehe"cengir Sivia.

"jadi bener nih kamu gak mau bareng kita ?" tawar ulang Alvin.

"iya" jawab Sivia.

"ya udah lah ,, kita pulang dlu ya Vi .." ucap Ify sambil menggandeng Alvin.Sivia hanya mengangguk.

*************

'tin..tin..'
suara klakson mobil yang sangat Sivia kenal.Sivia pun lantas masuk kedalam mobil tersebut.
"kamu gak papakan Vi ?" tanya Iel hati-hati pada Sivia.Ia adalah kaka Sivia dan dia jugalah yang telah mengetahui hampir semua tentang Sivia.
"aku gak papa kok kak , toh ini juga aku yang salah ,aku emang gak becus jadi sahabat yang baik buat Ify aku udah hianatin dia kak dan secepatnya aku mau sandiwara ini berakhir karna aku takut Ify nanti sakit hati" tutur Sivia panjang lebar sambil mengeluarkan kristal kristal bening dari matanya.
"udah gak usah bahas itu dulu aku tau kok posisi kamu , jujur posisi kamu emang salah tapi yah apa mo di bilang semua itu di dasari satu kata yaitu cinta" nasehat Gabriel pada adiknya.Dan pastinya masih dengan posisi konsentrasi menyetir.
"etdah ,, ni anak malah tidur" gumam Gabriel setelah mendapati adiknya sedang tidur.
Gabriel adalah orang yang mengetahui bahwa sebenarnya Sivia dan Alvin bekstreat.Benih-benih cinta itu mulai tumbuh saat Ify sedang berada di Honkong.
>>>>>>>>>>>FLASHBACK ON<<<<<<<<<<<
  "udahlah Vin biarin aja Ify pergi lagian kan beasiswa itu cuma ada satu tahun sekali dan beasiswa itu juga pas banget sama jurusan yang diambil sama Ify" nasehat Sivia pada Alvin saat ada di cafe  sepulang dari mengantarkan Ify ke bandara.
Hari itu adalah hari keberangkatan Ify ke Hongkong.Dia pergi ke Hongkong untuk melanjutkan kuliah disana.Kebetulan dia mendapatkan beasiswa.Dan kesempatan emas ini tidak di sia-siakan olehnya.
"tapi satu tahun Vi ?satu bulan aja aku udah gak kuat apa lagi satu tahun" erang Alvin.
Alvin adalah orang yang sebenarnya berat hati melepas Ify untuk pergi ke Hongkong , namun apalah daya demi impian sang kekasih ia pun memperbolehkan Ify untuk mengambil beasiswa tersebut.
"udahlah semangat pasti dia masih bisa ngejaga hati dia buat kamu , percaya deh" tutur Sivia menyemangati Alvin.
"ehmm iya deh , aku harus percaya kalo dia disana bakalan baik-baik aja" ucap Alvin lebih yakin.
"nah gitu dong ,, itu baru yang namanya Alvin Jonathan hehe" ucap Sivia disertai cengirannya.
  Sudah dua bulan ini Alvin dan Sivia semakin dekat.Hubungan Alvin dan Ify pun tetap membaik walaupun mereka menjalaninya hanya lewat email.Namun tanpa disadari oleh Alvin dan Sivia ternyata benih-benih cinta itu mulai tumbuh di hati mereka masing-masing.Dan hanya waktu yang dapat mengutarakan itu semua.
*****
"Vi aku mau jujur sama kamu" ucap Alvin pada Sivia saat mereka sedang berada di taman.
  "yaelah Vin serius amat ngomongnya " ucap Sivia sedikit bercanda.
"sebenernya aku mulai ngerasa kalau aku suka dan cinta sama kamu" ucap Alvin matab.
Sivia pun menghentikan akttivitasnya sejenak.Dia masih mencerna kata yang dilontarkan oleh Alvin barusan.
"Alvin ngluntur kali kamu Vin , ngomong geje begitu" ucap Sivia masih bercanda.
"enggak Vi aku serius, aku juga gak tau rasa ini dimuali sejak kapan ,tapi yang pasti aku nyaman ada di samping kamu" tutur Alvin jujur.
"jujur Vin aku juga merasa hal yang sama dengan kamu, ta..tapi aku gak mau hianatin persahabatan aku dengan Ify dan aku gak mau liat Ify sakit hati" ucap Sivia yang matanya sudah mulai berkaca kaca.
  "Vi aku mau kita bekstreat aja " ucap Alvin dengan ide gila nya tersebut.
"maaf Vin aku gak mau , aku takut Ify tau dan dia bakal sakit hati" ucap Sivia disertai aliran bening dari matanya.
  "Ify gak akan tau dia juga mungkin masih sepuluh bulan buat datang lagi ke Indonesia." ucap Alvin sambil menggenggam tangan Sivia.
  "aku takut Vin "ucap Sivia.
"kamu gak perlu takut Vi percaya dengan hati kamu "ucap Alvin meyakinkan.Sivia pun mengangguk
______
Cinta memang dapat membuat segalanya menjadi buta.Apapun yang didasari dengan satu kata cinta akan memposisikan dirinya benar yang seharusnya salah.Cinta memang tidak dapat di cegah saat dia datang.Cinta itu memang buta.
______
  Mulai saat itu mereka pun menjalani masa masa bekstreat.Hanya Gabriel kaka Sivialah yang mengetahui hubungan mereka.Pada awalnya Gabriel memang marah dan kecewa.Namun lambat laun Gabriel pun menyetujuinya walaupun rasa kecewa itu tetap ada.
Hubungan Alvin dan Sivia sampai sekarang tetap asih baik baik saja.Dan hubungan Alvin dan Ify juga masih baik baik saja.Sampai akhirnya Ify datang kemabali ke Indonesia.
 
>>>>>>>>>>>>>FLASHBACK OFF<<<<<<<<<<<<<<<
  'drtt...drrtt..' Alvin terlonjak saat mendapati hp ny berbunyi yang menandakan satu pesan masuk.Ia pun langsung membuka isi pesan tersebut.
from:Sivia
Aku tunggu kamu di taman biasa
Dengan segera Alvin mengambil kunci mobil yang berada di tempat tidurnya.Ia langsung menuju ke garasai tempat mobilnya berada.Ia segera menuju taman di mana saat ia dan Sivia mulai menjalin hubungan.
  ************************
  "hai Vi sorry lama " ucap Alvin dan langsung duduk di sebelah Sivia.
Sivia hanya menoleh sebentar lalu pandangannya kembali lurus kedepan.
  "aku mau akhirin hubungan kita  Vin aku gak mau hianatin Ify lebih lagi" ucap Sivia to the point.
"aku tau cinta mu bukan untuk aku dan kamu mencintai ku hanya sesaat" lanjut Sivia. Alvin yang masih tertunduk.Alvin tau dia memang salah andai saja dia mempunyai mesin waktu.Dia akan lebih bisa menjaga hatinya dan leboh bisa memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya.
"maafkan aku Vi , aku tau aku..." ucapan Alvin terputus karena ada  seseorang yang bertepuk tangan .
'prok..prok..prok..'
"sudah selesai dramanya ?" tanya seseorang tersebut pada Alvin dan Sivia yang masih tertegun dan kaget yang ternyata orang tersebut adalah Ify.
"Vi aku kira kamu itu sahabat terbaik aku ternyata kamu itu srigala berbulu domba 'PENGHIANAT' ,aku gak nyangka Vi" ucap Ify sinis.
"Fy aku bisa jelasin semuanya ,, aku dan..."ucapan Sivia terputus.
"gak ada yang perlu kamu jelasin semuanya udah jelas.."ucap Ify dengan menahan air mata yang siap keluar.
"Fy dengerin penjelasan Sivia dulu , aku dan Sivia biasa jelasin semuanya kalau aku.."ucapan Alvin terputus karena tiba tiba saja tubuhn Ify ambruk.
'Brukkk'
"Ify...!!"pekik Sivia dan Alvin.
*******************  
"bagaimana dok dengan kondisi pacar  saya ?" tanya Alvin pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan Ify di periksa.
"gawat..kenapa bisa sampai terlambat di periksa ?" tanya dokter tersebut yang membuat Sivia dan Alvin bingung.
"maksud dokter ? " tanya Sivia pada dokter tersebut.
"saudari Ify terkena penyakit gagal ginjal yang cukup parah dan harus secepatnya mendapatkan pendonor yang cocok.
  "apa ??" tanya Sivia dan Alvin yang tak percaya.
"Ify ..."lirih Alvin ia pun langsung terduduk lemas di bangku yang ada tepat pada belakangnya.
***********************
  'mungkin ini lebih baik'batin sorang cewek di depan meja dokter.
"apa nona siap ?" tanya dokter tersebut.
"ya saya sangat siap"ucap cewek tersebut dengan mantab.
"baiklah , besok oprasinya dilaksankan dan saya harap anda sekarang berpuasa dan menuju ruang inap" ucap dokter tersebut.
"baik dok" jawab cewek tersebut.
*********************************
  "bagaimana dok dengan oprasinya pacar saya ?" tanya Alvin pada dokter yang mengoprasi donor ginjal pada Ify.
"oprasinya berjalan dengan lancar dan pacar anda sekarang sudah bisa di bawa keruang rawat inap " jawab dokter tersebut.
"tanhks God , tetapi dok bagaimana dengan pendonor ? dan apakah saya boleh tau siapa pendonor tersebut ?" tanya Alvin.Dia memang tidak mengetahui siapa pendonor yang telah menyelamatkan nyawa Ify.
  "sebaliknya pendonor sekarang dalam keadaan kritis tetapi maaf saya tidak dapat memberitahu anda siapa pendonor itu karena beliau yang meminta pada saya untuk merahasiakannya." jawab dokter tersebut.
"kalau begitu tolong sampaikan padanya beribu ribu  terimakasiah" tutur Alvin.
"baiklah saya tinggal dulu" ucap dokter itu.
"iya dok" ucap Alvin.
**********************
"Vi kamu harus bertahan Vi demi kaka dan demi yang lain Vi,kaka mohon" kata Iel sambil menggenggam erat tangan Sivia yang terbaring lemah di ranjang ICU dengan berbagai alat medis menempel ditubuh Sivia.
"ka..ka.."ucap Sivia terbata bata dengan nafas yang tersenggal senggal.
"kamu udah sadar Vi ?kaka panggilin dokter dulu ya Vi" ucap Iel sambil menghapus air matanya sambil berdiri dan siap pergi untuk memanggil dokter. Namun dengan cepat Sivia meraih tangan Gabriel. "jangan ka.."ucap Sivia lirih.Gabriel pun langsung duduk di sampin ranjang Sivia.
"ka.to..lo.ng..shh..ca..ri..shh..su..rat..shh..yang..a..shh..da..di..ka..shh..mar Via..shh..dan..shh..be..ri...kan..shh..su..rat..itu..shh..pa..da..Al..shh..vin..dan ..Ify...sla..mat..shh..tinggal..shh..kak"ucap Sivia untuk terakhir kalinya.Ia pun menutup mata nya untuk slama lamanya hanya tinggal kenangan yang tersisa.
Dengan posisi Gabriel masih menggenggam erat tangan Sivia dan dua sungai kecil pun sudah tercipta di pipi Gabriel.Suara tangis yang beradu dengan alat medis yang menandakan sudah tidak adanya detak jantung yang tercipta pun semakin menjadi.
"slamat tinggal Via , semoga dirimu kan baik baik saja di sana , kamu adalah gadis yang palin baik"ucap Gabriel sambil menatap tubuh Sivia yang sudah tak bernyawa lagi
**********************
Ify mendesah pelan saat bertemu dengan Gabriel.Ia masih tidak terima dengan penghianatan yang di lakukan Sivia.Alvin juga berada di sana.Memang setelah penghianatan itu terbongkar hubungan Alvin dan Ify merenggang. Gabriel sengaja mempertemukan mereka karna dia teringat pesan Sivia lebih tepatnya pesan terakhir Sivia.Memang berita kematian Sivia belum di dengar oleh Ify dan Alvin.Gabriel sengaja merahasiakan ini semua.
"aku hanya ingin memberikan ini" ucap Gabriel sambil menyodorkan dua pucuk surat pada Ify dan Alvin.
Ify mengerutkan keningnya.Dan membuka isi surat tersebut.
To: Ify _my best friend
Ify aku minta maaf.Mungkin hanya itu yang dapat aku katakan.Aku tau aku memang egois , aku tau aku memang penghianat dan aku tau aku memang gak pantes buat jadi temen kamu.Fy aku cuma mau bilang kalau cinta Alvin hanya untukmu.Dan rasa yang pernah di katakan Alvin dulu kepada ku hanyalah rasa yang sesaat.Aku tau dia sangat khilaf pernah menghianati gadis sepertimu.Ify mungkin dengan aku menjadi pendonor ginjal untukmu aku bisa mengutarakan rasa bersalah ku dan permintaan maaf ku.Karna aku tau aku tidak dapat mengatakan hal itu langsung kepadamu,karna setelah kamu membaca surat ini aku yakin aku sudah tidak ada di dunia yang sama denganmu.Sekali lagi aku minta maaf Fy , aku juga mau ngucapin terima kasih karna selama ini kamu mau menjadi temanku.
                                                                                                   Sivia.
'tes..tes..tes..'air mata Ify pun berjatuhan saat ia membaca setiap kata yang di tulis oleh temannya pada surat itu.
  "Si.via.." hanya itu yang dapat Ify lontarkan di tengah tangisannya.
  Hal yang sama pun juga dilakukan Alvin.Ia mebuka surat dan membaca isinya.
To: Alvin__
Vin terimakasih untuk waktu yang kamu beri buat aku.Mungkin aku adalah manusia terbodoh karna telah menerima tawaran mu waktu itu.Seharusnya aku tau jika aku melakukan itu akan ada hati yang terluka.Maafkan aku Vin.Vin aku punya satu permintaan untukmu.Tolong jaga Ify baik baik.Aku sangat tau dia gadis yang sangat baik.Dan tolong jangan sakitin dia untuk kedua kalinya.Aku tau kamu dan Ify masih saling mencintai.Jagalah cinta itu supaya tetap abadi.Jadikanlah masa lalu sebagai pembelajaran buka lembaran baruu yang lebih baik bersama Ify.Dan maaf karna aku sudah tidak bisa bersama denganmu dan Ify.Setelah membaca surat ini aku sudah berada di dunia yang berbeda denganmu.
                                                                                                    Sivia
  "Si..via" yah seperti Ify , hanya kata itulah yang dapat di lontarkan oleh Alvin.Sejenak ia pun menoleh ke depan untuk melihat keadaan Ify saat ini.Sekarang ia melihat Ify tengah menangis dengan wajah yang ditutup oleh kedua tangannya.
  Gabriel yang sedari tadi hanya diam dan sambil menangis tanpa suara.Hanya sungai kecil dipipinya lah yang tercipta.Ia masih tak rela dengan kepergian Sivia.Karna selama ini dialah yang menjaga Sivia.
  "ja..jadi.Via  adalah orang yang telah mendonorkan ginjalnya untuk aku ?" tanya Ify yang sebenarnya bergumam namun masih bisa terdengar oleh Gabriel.
  ''Ya dialah orang yang telah mendonorkan ginjalnya untukmu , dia melakukan ini untuk mengutarakan minta maafnya terhadapmu.Dia sangat menyayangimu dia sudah menganggapmu sebagai saudara sendiri maka nyawa pun akan ia taruhkan demimu." tutur Gabriel yang mulai angkat bicara.
*************************************
  "maafkan aku Vi" ucap Ify yang saat ini tengah berada di makam Sivia.
  "aku juga minta maaf Vi , seharusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu." ucap Alvin penuh penyesalan.
Saat pertemuan Alvin,Ify dan Gabriel di cafe, Alvin dan Ify pun bersatu kembali.Alvin pun bertekad memenuhi permintaan Sivia untuk yang terakhir kalinya.Ia berjanji akan menjaga Ify dan tak akan menyakitinya untuk kedua kalinya.Walaupun sebenarnya rasa Alvin untuk  Sivia masih ada walau hanya sangat sedikit.Namun rasa itu ia simpan baik baik jauh di dasar lubuk hatinya dan biarlah hanya ia yang tau akan rasa itu di simpan.
  "terima kasih Vi" ucap Alvin dan Ify bebarengan sambil saling menggenggam erat tangan satu sama lain.
Sivia yang tiba tiba saja hadir di antara Alvin dan Ify hanya tersenyum melihat sahabat dan orang yang dicintainya bersatu kembali.Lambat laun cahaya yang menyinari Sivia pun pudar begitu pun tubuh Sivia yang sudah transparan mulai menghilang.
Alvin dan Ify hanya bisa tersenyum.

**************************THE END*****************************

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa mampir coment ! :)

.

 

Fika Stefani Auliya. Design By: SkinCorner